Halo semuanya! Kali ini kita akan membahas tentang kenapa manusia bisa menangis. Awal mulanya pada tahun 1600-an, teori yang paling dipercayai tentang mengapa kita bisa menangis adalah karena emosi (terutama cinta) membuat hati kita panas dan akhirnya menghasilkan uap.
Dalam upaya mendinginkanya kembali, uap dari hati pun akan naik ke kepala, menebali daerah mata dan keluar sebagai air mata. Tentu saja teori ini tidak benar. Namun… apakah ada di sekitar kalian seseorang yang masih mempercayai ini? Jenis air mata yang kita produksi ada tiga. Yaitu air mata basal, refleks, dan psikis.
Air mata basal adalah air mata yang menjaga agar kornea kita selalu terlubrikasi sehingga mata kita tidak kering. Air mata refleks adalah air mata yang membantu kita mencuci mata dari iritasi akibat partikel-partikel asing ataupun uap, seperti dari bawang misalnya.
Dan yang terakhir, air mata yang kita semua sangat kenal, yaitu air mata psikis atau air mata menangis. Air mata ini dihasilkan dari respon terhadap emosi yang kuat seperti stress, kepuasan, amarah, maupun kesedihan dan penderitaan terhadap nyeri fisik.
Air mata psikis mengandung painkiller atau anti-nyeri yang natural yang bernama leucine enkephalin. Yang kemungkinan adalah alasan dibalik mengapa kita merasa lebih baik setelah menangis. Dengan stimulus emosional seperti saat kita putus dengan pacar, air mata akan mulai diproduksi.
Sesuatu yang bernama lacrimal system yang berada di sekitar bola mata kita adalah sistem sekretorik yang menghasilkan air mata sekaligus sistem ekskretorik yang menggupasnya.
Di saat air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal, yang berada di antara bola mata dan kelopak mata kita, kita akan megedipkan mata secara otomatis, membuat air mata yang diproduksi menyebar ke seluruh permukaan mata kita seperti lapisan kaca.
Antara air mata tersebut jatuh keluar, atau tersaring oleh sesuatu yang bernama punctum lakrimal (seperti air di wastafel). Lalu terkuras melalui hidung yang kebetulan merupakan alasan mengapa hidung kita meler saat menangis. Bahkan, sebenarnya menangis mempengaruhi banyak sekali bagian dari tubuh kita.
Saat menangis detak jantung kita akan meningkat, kita akan berkeringat, nafas kita akan menjadi pelan dan kita akan merasa seperti ada gumpalan di tenggorokan kita yang disebut sebagai globus sensation.
Ini semua terjadi akibat sistem saraf simpatik yang teraktifasi karena respon dari situasi yang emosional. Ngomong-ngomong, apakah kalian sering dengar stereotip bahwa perempuan menangis lebih dari laki-laki?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyebabnya kemungkinan adalah akibat testosteron yang diduga menghalangi tangisan, sedangkan hormon prolaktin yang lebih banyak di wanita justru mendukungnya.
Bagaimana? Menarik bukan? Kunjungi terus Noers Tech Untuk mendapatkan info seputar teknologi terbaru dan terupdate!
Hai buat sobat yang ingin membuat website tapi bingung cara buatnya? saya ada solusinya nih, kunjungi merlinbox.com untuk informasi lebih lanjut atau klik disini